PERAN DAN FUNGSI MASJID DALAM MEMADUKAN HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT MUSLIM DAN NON MUSLIM DI KOTA LEEDS INGGRIS

Abstract

Pengikut agama Islam hingga kini tersebar di seluruh dunia. Salah satunya adalah di negara Inggris. Bahkan kaum Muslim di negara ini menempati posisi kedua sebagai penganut agama terbesar setelah Kristen. Selain itu, pengikutnya cenderung bertambah secara signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini menimbulkan persoalan terhadap mayoritas warga asli Kulit putih, karena dengan jumlahnya yang signifikan umat Islam di Inggris dianggap kurang bisa menyatu dan berbaur dengan mereka. Meskipun awalnya sebagian besar dari umat Islam ini merupakan para migran dari negara-negara Asia Selatan yang kebanyakan beragama Islam, yaitu India, Pakistan, dan Bangladesh, saat ini mereka telah menjadi warga negara Inggris.
Persoalan ini diantaranya dipicu oleh adanya kecenderungan dari generasi awal muslim Inggris yang menggunakan masjid. Di samping sebagai simbol utama identitas ke-Islaman mereka, juga sebagai tempat untuk merekonstruksi ingatan budaya dan keagamaan di tanah air asal sekaligus tempat untuk “mengasingkan” diri dari masyarakat non-Muslim Inggris di sekitar mereka yang dianggap tidak Islami dan sekuler. Dengan demikian, masjid di Inggris diharapkan ikut memainkan peranan penting dalam mendukung kebijakan pemerintah Inggris untuk menyatukan dan membaurkan antar komunitas masyarakat Inggris yang multikultur. Menggunakan metode wawancara dan kajian pustaka serta pengamatan langsung di lokasi, tulisan ini mengamati peran dan fungsi masjid di kota Leeds West Yorkshire Inggris Tengah dalam memainkan peran pembauran dan penyatuan masyarakat Leeds yang memiliki aneka ragam latar belakang. Secara umum dalam tulisan ini dibuktikan bahwa masjid di Leeds melalui berbagai kegiatan yang diadakan telah mendukung pemerintah Inggris untuk menyukseskan Kebijakan
Community Cohesion yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Inggris yang memiliki latar belakang beraneka ragam agar hidup bersama secara harmonis.